Tips Sukses Bisnis Kuliner ala Founder Baba Rafi Enterprise
Kebab Turki Baba Rafi, Ngikan, Nyapii, Nyayap, Menantea dan Cakekinian.
Dari ke-enamnya mana saja yang udah pernah kamu cobain?? Kalau aku sih baru nyobain kebab turki sama Ngikan-nya (karena brand yang lain jauh dari jangkauan.hiiks)
Kamu pasti bertanya-tanya, kok bisa ya Baba Rafi Enterprise buat brand sebanyak itu dan booming semua?
Mau tau rahasianya? Yuk kita simak beberap tips sukses bisnis kuliner ala Founder dan CEO Baba Rafi Enterprise, Bapak Hendi Setiono.
Karakter yang Harus Dimiliki Seorang pebisnis
Kesuksesan sebuah bisnis sangat erat kaitannya dengan karakter si pemilik bisnis. Menurut Pak Hendi, ada beberapa karakter yang harus dimiliki agar menjadi pebisnis yang sukses.
1. Tidak mudah menyerah
2. Kreatif
3. Inovatif
4. Berfikir out of the box
5. Perbanyak silaturrahim (berjejaring/networking), ikut organisasi atau komunitas bisnis sehingga menemukan teman-teman yang satu frekuensi
Cara Mengembangkan Bisnis (Growth Strategy)
Bagaimanapun juga bisnis harus terus bertumbuh agar tidak tumbang. Untuk itu, kamu perlu mengembangkan bisnis dengan Growth Strategy yang sesuai. Ada 3 jenis Growth Strategy yang bisa kamu pilih:
a. Modal Ventura
Modal ventura adalah strategi bisnis yang mengandalkan suntikan dana (modal) dari investor khususnya Venture Capital. Strategi ini digunakan oleh beberapa brand ternama seperti Lemonilo dan Kopi Kenangan.
Modal ventura bisa membuat bisnis bertumbuh dengan cepat. Hanya saja, bisnis akan lebih banyak disetir oleh investor.
b. Frenchise (Kemitraan)
Strategi yang satu ini banyak dipilih oleh para pebisnis kuliner di tanah air. Tak terkecuali Baba Rafi Enterprise. Dengan sistem frenchise, bisnis bisa lebih scalable dan memiliki banyak cabang. Baba rafi sendiri bahkan sudah memiliki beberapa cabang di luar negeri. Hanya saja, sistem yang satu ini memiliki kekurangan pada aspek standarisasi yang lemah atau tidak sesuai dengan standar pusat.
C. Berbasis local destination
Jika pebisnis yang lain mengembangkan bisnisnya dengan membuka cabang hingga tingkat regional, nasional bahkan global. Berbeda dengan strategi yang digunakan oleh istri Pak Hendi, dr. Irmadita Citrashanty owner PT. Aiola Indonesia. Beliau justru lebih memilih mengembangkan cabang dengan basis local destination (heritage). Seperti Aiola Eatery, kopi komplek yang menjadi tempat nongkrong favorit arek-arek surabaya.
Aiola sendiri juga bisa disebut sebagai social enterprise (bisnis sosial) karena mengajarkan para pedagang lokal untuk scaling up, produksi lebih banyak dan terus berinovasi.
Strategi mana yang paling bagus? Tentunya semua disesuaikan dengan model bisnis yang kamu jalankan.
Cara Menarik Daya Pembeli di Masa Pandemi
Pandemi corona membuat banyak bisnis mati suri dan memilih untuk gulung tikar atau switch ke bisnis yang lain. Namun bagi pak Hendi, akan selalu ada peluang dan pemenang di balik krisis selama bisa membaca trend market dengan tepat. Sehingga bisnis bisa tetap survive.
Sebagai contoh, Baba Rafi Enterprise justru membuat brand baru MENANTEA, NYAPII, Nyayap di saat pandemi dan semuanya BOOMING. Apa rahasianya???
Ada 4 cara yang dilakukan Baba Rafi untuk menarik pembeli di masa pandemi:
a. Viralable
Pastikan bisnismu bisa menjadi sebuah konten yang viral. Buatlah konten-konten yang engagementnya bagus. Misal konten-konten lucu, quote, kuis, giveaway,dll.
b. Unikable
Produk harus unik atau memiliki diferensiasi sehingga beda dari yang lain. Misal teh rempah anti covid, bakso vegan, dan lain-lain.
C. Non kompetitorable
Usahakan produkmu berbeda di satu kategori. Minimal satu jalan, satu desa, atau satu kecamatan.
d. Kolaborasi
Untuk mengembangkan bisnis kamu perlu berkolaborasi dengan yang lain. Pilihlah kolaborator yang bisa melengkapi kekuranganmu. Misalnya saja berkolaborasi dengan KOL/influencer untuk mempopulerkan produkmu. Tidak harus influencer dengan tarif endorse yang mahal.
Pilihlah endorsement sesuai dengan budget yang kamu punya. Bahkan saat ini banyak juga influencer yang memberikan endorse gratisan dan kamu cukup memberikan produk ke mereka secara cuma-cuma.
Dan jika track recordmu sudah bagus, kamu bisa menjalin kerjasama (bermitra) dengan para influencer. Seperti yang dilakukan Pak Hendi yang bekerjasama sama dengan influencer terkenal seperti Rachel Vennya, Edozell, Arief Muhammad, Aura Kasih, Bintang Emon, dll.
Kalau masih pemula? Sabar. Bangun dulu track recordmu pelan-pelan. Mulai dari apa yang kamu bisa atau kamu miliki. Jangan sampai kamu memulai bisnis untuk pertama kalinya dengan hutang. Mulai dengan modal yang kamu punya. Kalau misalnya belum bisa produksi sendiri, kamu bisa menjadi reseller dari produk lain yang sudah besar.
Comments
Post a Comment