TIPS AGAR BISNIS UMKM BERTAHAN DI MASA PANDEMI CORONA
Sumber: instagram.com/okoce.indonesia/
Wabah covid-19 memberikan dampak luar biasa terhadap segala aspek kehidupan khususnya aspek bisnis dan perekonomian. Tak sedikit perusahaan yang terpaksa harus menghentikan aktivitas bisnis nya untuk sementara waktu. Khususnya perusahaan yang bergerak di tour and travel dan event organizer. Tak hanya perusahaan-perusahaan besar, UMKM di Indonesia yang jumlahnya mencapai 6 juta lebih juga merasakan dampaknya secara langsung.
Untuk itulah, Zahir Accounting x Ok Oce Indonesia x Kampung Marketer mengadakan sharing online bertajuk "Cara Tepat Memimpin Bisnis di Kondisi Krisis" dengan narasumber utama Bapak Sandiaga Uno. Sebagai salah satu pebisnis sukses di tanah air yang juga pernah melewati beberapa krisis, beliau membagikan beberapa tips dan trik untuk para leader dan pelaku UMKM agar bisa bertahan di tengah pandemi corona. Berikut rangkuman lengkapnya.
Tips dan Trik untuk UMKM
Sama halnya dengan tubuh yang membutuhkan vitamin sebagai imunitas untuk menghadapi virus Covid-19, para leader atau pelaku UMKM juga membutuhkan vitapreneur agar bisa survive dalam menghadapi krisis akibat wabah ini. Berikut ini 6 tips untuk UMKM dalam menghadapi dampak Covid-19 ala Pak Sandiaga Uno.
1. Cash is a king
Dalam bisnis, cash is a king. Untuk itu, kita perlu mengubah konsep yang sebelumnya kita usung dengan konsep yang baru. Utamakan pengelolaan keuangan, rencanakan ulang pendapatan, lakukan analisa pemotongan biaya untuk yang tidak perlu dan kebutuhan yang tidak mendesak perlu ditunda dulu. Buatlah prediksi kebutuhan dana untuk 3 bulan ke depan.
2. Adapt to the new normal
Kita harus bisa beradaptasi dengan realita baru (new normal) dengan cepat menemukan peluang baru terutama masalah yang butuh solusi masif. Misalnya, saat ini banyak dibutuhkan vitamin dan obat-obatan herbal untuk menangkal covid-19 atau sembako untuk persiapan ramadhan. Kita bisa menjalankan bisnis tersebut dengan menjadi reseller atau dropshipper. Kemudian optimalkan penjualan secara online karena saat ini lagi era-nya Stay at home dan social distancing. Jangan lupa untuk jaga kesehatan dan keselamatan diri sendiri, keluarga dan karyawan.
3. Survive through ecosystem
Ini berkaitan erat dengan leadership. Bangun mindset bahwa we are all in this together. Perbanyak berjejaring dan bersilaturahim. Saling menopang satu sama lain dengan berdonasi kepada yang membutuhkan dan saling membeli atau mempromosikan bisnis masing-masing.
4. Invest in this time
Anjuran Stay at home (Di Rumah Aja) , membuat kita memiliki banyak waktu luang. Untuk itu, manfaatkan waktu bersama dengan keluarga. Gunakan waktu luang ini untuk meningkatkan kualitas diri (softskill) seperti membaca buku yang belum dibaca, mengikuti seminar atau pelatihan online yang bisa meningkatkan skill atau keterampilan. Pilihlah pelatihan yang paling cocok dan bisa menciptakan keahlian baru yang banyak dibutuhkan saat atau setelah Covid-19 berlalu. Seperti content writing, web designer, desainer grafis, dan sebagainya.
5. Be the calm in the storm
Corona adalah badai yang dahsyat. Kalau kita lawan maka kita akan hanyut. Untuk itu kita harus menepi dan menunggu hingga badai itu reda. Caranya adalah kita siapkan rencana-rencana baru jangka pendek, misal minggu depan, bulan depan. Kita berikan perhatian lebih untuk karyawan di strata paling bawah, penuhi kewajiban pada supplier kecil dan meminta kelapangan hati manajemen ke atas untuk membantu dan bersedekah kepada mereka yang terdampak corona.
6. Jaga Kesehatan
Jangan lupa untuk menjaga kesehatan meski di rumah aja dengan makan makanan sehat, tidur yang cukup serta berolahraga yang bisa dilakukan dari rumah seperti sit up, push up, yoga, senam, lari-lari di tempat dan lain sebagainya.
Apa yang perlu dilakukan seorang leader dalam menghadapi krisis Covid-19?
1. To lead is to inspire
Seorang leader harus bisa menjadi inspirasi untuk para karyawan yang dipimpin meskipun merasakan kekhawatiran yang sama. Jangan panik dan jangan mengambil keputusan secara emosional. Yakinkan karyawan untuk tetap tenang dan ber-mindset positif.
2, To lead is to give example
Selalu mengingatkan dan mencontohkan karyawan untuk mengikuti anjuran pemerintah. Seperti anjuran untuk memakai masker, rajin mencuci tangan, social distancing, larangan panic buying, larangan mudik untuk sementara waktu, dan lain sebagainya. Selain itu pastikan jika kebutuhan pokok mereka (FMCG) terpenuhi sehingga mereka akan merasa tenang.
3. To give information
Saat ini banyak sekali beredar informasi tentang Covid-19 yang tidak semuanya benar dan banyak informasi hoax yang justru membuat kita cemas. Untuk itu, dibutuhkan peran seorang leader yang bisa memberikan petunjuk tentang mana informasi yang benar dan mana yang hoax. Fokus untuk menyampaikan informasi yang benar dari pemerintah atau pihak terkait misal informasi tentang anjuran di rumah aja, social distancing, larangan mudik untuk sementara waktu, menggunakan masker, dsb.
Apa saja keahlian yang dibutuhkan seorang leader?
1. Inovasi
Jangan pernah berhenti untuk melakukan inovasi agar bisnis bisa tetap survive.
2. Proaktif
Aktif untuk sharing, berkolaborasi dan ikut berperan dalam mengatasi masalah yang terjadi. Seperti saat ini banyak yang menggalang dana untuk para medis, pekerja harian, ataupun mereka yang tidak bisa bekerja dari rumah.
3. Risk taking
Seorang leader harus berani mengambil resiko demi kebaikan bersama. Jangan hanya berfikir untuk untuk diri sendiri tapi perlu untuk berfikir outside your self. Ambil resiko walaupun itu tidak populer. Misalkan, dengan menutup sementara perusahaan demi keselamatan karyawan.
Tips & Trik Agar Mindset Tetap Positif
1. Batasi alur informasi
Fokus pada informasi yang bisa kita percaya yaitu informasi yang memberikan kabar baik dan bisa membangun optimisme. Abaikan informasi yang bisa memicu kekhawatiran berlebihan.
2. Memberikan nama terhadap kekhawatiran (named your fear)
Covid-19 menimbulkan banyak sekali kekhawatiran dalam diri kita. Untuk itu, kita perlu memberi nama kepada ketakutan itu secara spesifik (named to your fear) sehingga kita bisa mencari solusinya. Misalnya, takut tertular solusinya dengan tidak keluar rumah, takut menularkan solusinya dengan menggunakan masker. Takut stock barang tidak terjual bisa diatasi dengan optimalisasi digital marketing, promo di media sosial, grup whatsapp dan meminta bantuan teman-teman di komunitas untuk membantu mempromosikan produk. Takut kehabisan bahan baku solusinya bisa dengan belanja di Ok Oce atau komunitas UMKM lainnya.
3. Talk to the expert
Agar tidak kelamaan galau karena krisis, maka kita perlu talk to the expert misalnya konsultasi dengan mentor atau coach bisnis baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah agar kita bisa membangun kembali optimisme dan semangat dalam berbisnis. Terutama saat pengambilan keputusan dimana terkadang dalam kondisi krisis, kita akan mengambil keputusan secara emosional. Disinilah pentingnya kita talk to expert, karena para expert lebih berpengalaman dibanding kita. Sehingga mereka pasti bisa memberikan arahan yang baik bagi kita khususnya dalam pengambilan keputusan secara rasional.
4. Ciptakan rutinitas baru
Kita sedang berada di new normal sehingga kita perlu menciptakan rutinitas baru. Seperti waktu olahraga, makan bersama keluarga, membaca buku, mengikuti seminar atau rapat online, menyapa teman atau keluarga lewat video call, dan lain sebagainya.
"Tetap berpikir positif karena kunci dari imunitas adalah pikiran yang positif. Badai pasti berlalu. Yakinlah bahwa di setiap kesusahan pasti ada hal positif yang bisa kita ambil" (Bu Menuk)
Untuk video seminar onlinenya bisa diakses di youtube channel Zahir Accounting:
Ditunggu rangkuman seminar berikutnya. Jangan lupa di subscribe ya guys.
ReplyDelete